KAMPUNG BENA
Merupakan perkampungan adat yang masih tersisa yang terletak di desa Tiwuriwu, kecamatan Aimere, kabupataen Ngada, Nusa Tenggara Timur Indonesia. Atau sekitar 20 kilo meter dari pusat Kota Bajawa. Karena keunikan bentuk bangunan rumah yang masih sangat tradisional maka apabila kita singgah atau berkunjung ke kampung Bena akan serasa masuk ke peradaban masa lalu yang bikin sensasi yang berbeda pada rasa dan pikiran kita.
Kampung di bangun di puncak bukit dengan pemandangan keindahan gunung Inerie yang menjulang tinggi. Masyarakat kampung Bena masih banyak yang mempercayai akan keberadaan dewa Yeta yang beristana di puncak gunung Inerie sebagai pelindung mereka.
google translate ;
An indigenous settlements remaining Tiwuriwu located in the village, subdistrict Aimere, Ngada district, East Nusa Tenggara, Indonesia. Or about 20 kilo meters from the city center Bajawa. Because of the unique shape of the building is still very traditional house then when we stop by or visit the village of Bena will feel to go into past civilizations that make a different in taste sensations and thoughts.
Village built on a hilltop with a view of the beauty of the towering mountain Inerie. Bena village communities are still many who believe in the existence of god Yeta the palace on a mountain top Inerie as their protector.
Tatanan rumah Kampung Bena sangat tersusun rapi yang saling berhadapan menggambarkan kerukunan antar warganya.
Jumlah bangunan rumah kurang lebih ada 40 rumah sebagian berada di dataran yang lebih tinggi sebagian di dataran yang lebih rendah yang ditengah-tengahnya merupakan lapangan tempat upacara.
Meski zaman sudah berubah tapi masyarakat kampung Bena masih tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan peninggalan nenek moyang mereka hingga sekarang dan mungkin untuk waktu yang lebih lama. Ada ciri status sosial yang terlihat dengan banyaknya hiasan tanduk kerbau dan tengkorak rahang babi, semakin banyak tanduk kerrbau dan tengkorak rahang babi yang menghiasi rumah maka akan di pandang semakin kaya.
google translate :
Order the village of Bena very neatly arranged facing each other depicting harmony among its citizens.
The number of house building are approximately 40 homes on the plains mostly higher-lying partly in the lower middle-middle is a field where the traditional ceremony of existing buildings and Bagha ngadhu megalithic tombs and a few buildings.
Although times have changed but society Bena village still retaining and preserving the cultural heritage of their ancestors until now and probably for a longer time. There is a feature of the social status of embellishments are seen by many buffalo horn and skull pig jaw, the more buffalo horns and skull jaw pigs that adorn the house it will be in view of increasingly rich.
Dan apabila para pecinta petualang berkunjung ke kampung Bena jangan lupa beli cindera mata kain adat khas pulau Flores serta sempatkan untuk mencoba mendaki gunung Inerie yang terkenal sangat curam yang konon kabarnya belum pernah ada seorang pun pendaki yang bisa mendaki sampai puncak. Inilah tantangan yang harus di taklukkan oleh para pecinta petualangan
salam persaudaraan para pecinta petualangan
google translate :
And when the adventure lovers visit the village of Bena do not forget to buy souvenirs typical traditional fabric of the island of Flores as well as a time to try to climb the famous mountain is very steep Inerie is said that there has never been one climber can climb up to the summit. This is the challenge that must be conquered by the adventure lovers
fraternal greetings adventure lovers......
Merupakan perkampungan adat yang masih tersisa yang terletak di desa Tiwuriwu, kecamatan Aimere, kabupataen Ngada, Nusa Tenggara Timur Indonesia. Atau sekitar 20 kilo meter dari pusat Kota Bajawa. Karena keunikan bentuk bangunan rumah yang masih sangat tradisional maka apabila kita singgah atau berkunjung ke kampung Bena akan serasa masuk ke peradaban masa lalu yang bikin sensasi yang berbeda pada rasa dan pikiran kita.
Kampung di bangun di puncak bukit dengan pemandangan keindahan gunung Inerie yang menjulang tinggi. Masyarakat kampung Bena masih banyak yang mempercayai akan keberadaan dewa Yeta yang beristana di puncak gunung Inerie sebagai pelindung mereka.
google translate ;
An indigenous settlements remaining Tiwuriwu located in the village, subdistrict Aimere, Ngada district, East Nusa Tenggara, Indonesia. Or about 20 kilo meters from the city center Bajawa. Because of the unique shape of the building is still very traditional house then when we stop by or visit the village of Bena will feel to go into past civilizations that make a different in taste sensations and thoughts.
Village built on a hilltop with a view of the beauty of the towering mountain Inerie. Bena village communities are still many who believe in the existence of god Yeta the palace on a mountain top Inerie as their protector.
Tatanan rumah Kampung Bena sangat tersusun rapi yang saling berhadapan menggambarkan kerukunan antar warganya.
Jumlah bangunan rumah kurang lebih ada 40 rumah sebagian berada di dataran yang lebih tinggi sebagian di dataran yang lebih rendah yang ditengah-tengahnya merupakan lapangan tempat upacara.
Meski zaman sudah berubah tapi masyarakat kampung Bena masih tetap mempertahankan dan melestarikan kebudayaan peninggalan nenek moyang mereka hingga sekarang dan mungkin untuk waktu yang lebih lama. Ada ciri status sosial yang terlihat dengan banyaknya hiasan tanduk kerbau dan tengkorak rahang babi, semakin banyak tanduk kerrbau dan tengkorak rahang babi yang menghiasi rumah maka akan di pandang semakin kaya.
google translate :
Order the village of Bena very neatly arranged facing each other depicting harmony among its citizens.
The number of house building are approximately 40 homes on the plains mostly higher-lying partly in the lower middle-middle is a field where the traditional ceremony of existing buildings and Bagha ngadhu megalithic tombs and a few buildings.
Although times have changed but society Bena village still retaining and preserving the cultural heritage of their ancestors until now and probably for a longer time. There is a feature of the social status of embellishments are seen by many buffalo horn and skull pig jaw, the more buffalo horns and skull jaw pigs that adorn the house it will be in view of increasingly rich.
Dan apabila para pecinta petualang berkunjung ke kampung Bena jangan lupa beli cindera mata kain adat khas pulau Flores serta sempatkan untuk mencoba mendaki gunung Inerie yang terkenal sangat curam yang konon kabarnya belum pernah ada seorang pun pendaki yang bisa mendaki sampai puncak. Inilah tantangan yang harus di taklukkan oleh para pecinta petualangan
salam persaudaraan para pecinta petualangan
google translate :
And when the adventure lovers visit the village of Bena do not forget to buy souvenirs typical traditional fabric of the island of Flores as well as a time to try to climb the famous mountain is very steep Inerie is said that there has never been one climber can climb up to the summit. This is the challenge that must be conquered by the adventure lovers
fraternal greetings adventure lovers......